Kampoeng Relawan (KR) adalah
komunitas sosial media para Relawan PMI yang memiliki niat, minat dan daya
untuk memajukan kehidupan diri para relawan serta organisasi PMI di masa yang
akan datang sesuai Prakarsa Bantul. Dalam mengimplementasikannya, kehidupan di Kampoeng
Relawan diharapkan dapat mencerminkan segala upaya baik berbentuk gagasan
maupun tindakan sistematis di dunia nyata. Terutama dalam hal menggalang
kekuatan dan memanfaatkannya untuk mewujudkan kemandirian relawan
sebagai satu hal yang diutamakan dan menjadi roh Prakarsa Bantul yang juga
merupakan landasan pokok Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit
Merah serta PMI khususnya.
Kemandirian dapat direalisasikan
secara proporsional dan profesional ketika para
relawan PMI memiliki kemandirian
ekonomi. Sehingga dalam mengantar jasa bagi kemanusiaan, warga KR mampu
melaksanakannya dengan cara efektif dan efisien (maksimal). Hal ini merupakan
proses panjang dan mengerahkan energi besar.
Mengacu pada situasi kekinian, di
saat banyak negara di berbagai belahan dunia mulai mengubah pendekatan
ekonominya ke arah pengembangan ekonomi
kreatif yang berbasis pada kekuatan
kreatif individu dan/atau kelompok-kelompok kecil kegiatan khusus. Hal ini sesuai dengan kondisi umum warga KR
yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, dengan beragam sumber daya yang
selaras dengan trend, kondisi faktual
serta peluang besar mewujudkan kemandirian ekonomi sesuai karakter
pribadi masing-masing warga KR. Dengan visi: selalu ada yang lebih baik
artinya para warga KR ditantang untuk selalu berupaya maksimal melakukan
inovasi-inovasi dalam mengoptimalkan sumber daya yang ada. Pendekatan ekonomi kreatif membuka peluang
lebar-lebar untuk mewujudkan hal di atas.
Ada 15 jenis kegiatan ekonomi
kreatif yaitu:
- Kerajinan dengan beragam varian-nya.
- Seni pertunjukan
- Busana (fesyen)
- Layanan Komputer dan piranti lunak (software).
- Desain (termasuk desain grafis)
- Film, video dan fotografi
- Permainan interaktif (video game, komik digital dll)
- Periklanan
- Penerbitan dan percetakan
- Arsitektur
- Musik
- Pasar barang seni
- Riset dan pengembangan
- Televisi dan radio
- Kuliner
- kerajinan,
- busana,
- kuliner,
- film-video dan fotografi,
- kuliner
- desain,
- permainan interaktif,
- layanan komputer dan piranti lunak,
- pasar barang seni,
- penerbitan dan percetakan serta
- televisi dan radio.
Pada sub sektor kerajinan misalnya, KR dapat menjalin kerjasama dengan
Himpunan atau organisasi profesi yang telah ada semisal Hipando (Himpunan
Perajin Anyaman Indonesia), Asephi (Asosiasi Eksportir dan Pengusaha Handicraft
Indonesia/Asephi) dan Indonesia Diaspora Network (IDN) untuk akses pemasaran produk-produk
warganya. Karena di setiap daerah terdapat potensi kerajinan khas dan unik tapi
belum dikelola maksimal. Warga KR yang berminat menekuni kegiatan kerajinan
dapat bekerjasama dengan organisasi-organisasi di atas dan atau Kementrian yang
kompeten. Tentang sumber dana, ada peluang untuk memberdayakan dana program pertanggung-jawaban sosial
perusahaan (Corporate Social
Responsibility/ CSR) berbagai perusahaan yang di tempat atau karena alasan
tertentu masih mencari mitra kerja potensial. Tentang hal ini dan beberapa tulisan saya mungkin dapat memperkuat penjelasan tentang ekonomi kreatif dan OVOP.
Untuk itu, kemandirian ekonomi di dalam KR akan diupayakan dengan 3 misi :
- Social/ Sociopreneurship: kewirausahaan yang berbasis sosial yaitu kegiatan bisnis yang dilakukan dengan melibatkan banyak orang sesuai asas gotong royong. Tujuan utama bisnis yang berorientasi mendapatkan keuntungan ekonomi diimbangi dengan pelibatan secara aktif dan produktif semua anggota komunitas. Bidang (sub sektor) ekonomi kreatif yang sesuai untuk ini adalah kerajinan, kuliner, percetakan dan penerbitan serta film-video dan fotografi. Untuk mengetahui kegiatan dan organisasinya ( Asosiasi Kewurausahaan Sosial Indonesia ) .
- Technopreneurship: kewirausahaan berbasis teknologi. Sub sektor kegiatan ekonomi kreatif yang sesuai untuk ini adalah layanan komputer dan piranti lunak; televisi dan radio serta riset dan pengembangan. Pengertian dan ruang lingkup technopreneurship perlu dipahami lebih dulu. Juga ada di sini.
- Entrepreneurship: kewirausahaan yang dilakukan secara individual atau kelompok kecil ( 1 – 10 orang). Sub sektor kegiatan ekonomi kreatif yang sesuai diantaranya busana, musik, perikalanan, film-video dan fotografi, pertunjukan, pasar barang seni, desain, arsitektur, kuliner dam permainan kreatif.
Firman melayani Konsumen
Agar tidak rancu, KR membentuk Kedai Kawan yang akan berperan sebagai holding company yang mewadahi tiga unsur kewirausahaan di atas. Bentuk badan usahanya bisa Koperasi atau perseroan terbatas. Teknis dam tata cara pembentukannya ada dibahas secara khusus. Sementara itu, kegiatan sosial KR tetap berjalan sesuai dengan Prakarsa Bantul
yang akan mendorong upaya-upaya nyata dan terstruktur untuk memajukan warga KR,
relawan maupun organisasi PMI pada umumnya.