Oleh : Chohiriyah Fadillah
SMP Muhammadiyah 2
Kebumen
PMI, siapa yang tidak mengenal kata tersebut
? Sebuah organisasi yang memiliki tujuan untuk menolong sesama dalam kondisi
apapun dan aku, Choiriyahm siswa dari SMP Muhammadiyah 3 Kebumen memiliki
pengalaman tentang kepalangmerahan. Ini adalah pengalamanku sejak pertama
mengikuti anggota kepalangmerahan sampai sekarang. Saat itu aku baru saja masuk
ke sekolah SMP. Aku masuk ke sekolah SMP Muhammadiyah 2 Kebumen, yaitu sekolah
yang mengutamakan agama Islam dan itu juga yang membuat orangtuaku memasukkan
ke sekolah itu.
Awal masuk SMP kita mengikuti kegiatan MOS.
Dalam MOS biasanya dikenalkan yang namanya kegiatan ekstra kurikuler. Ada
banyak pilihan di esktra kurikuler, tetapi hanya satu yang membuat aku tertarik
yaitu ekstra kurikuler PMR. Entah kenapa ketika aku dikenalkan berbagai jenis
ekstra kurikuler aku hanya tertarik dengan PMR. Waktu masih di SD memang ada
kegiatan yang namanya dokter kecil. Kegiatan ini memang hampir sama dengan
kegiatan PMR. Tapi, waktu di SD, entah kenapa aku sama sekali tidak tertarik
dengan kegiatan dokter kecil dan aku tertarik kegiatan itu ketika di SMP.
Awal masuk sekolah aku masih malu untuk
bermain bersama sama teman dan semua itu berubah ketika aku masuk menjadi
anggota PMR di sekolah. Mengikuti kegiatan PMR membuatku menjadi lebih mudah
bergaul dengan teman. Dalam kegiatan PMR juga kami dikenalkan banyak hal oleh
guru pembina PMR dan pelatihnya. Nama pembinanya adalah Ibu Sapto. Beliau
adalah guru IPS. Pelatih kami dari anggota PMI. Namanya adalah Pak Muhammad.
Pak Muhammad adalah salah satu anggota PMI di Kebumen. Beliau sering
menceritakan pengalamannya menjadi anggota PMI. Pengalamannya itu membuat aku semakin
yakin untuk menjadi anggota PMR di sekolahku.
Saat itu aku masih kelas 7 dan aku sudah
mulai bangga menjadi anggota PMR. Kami latihan PMR 1 minggu sekali dan
dikarenakan aku pulang sekolah sampai sore, jadi aku dan teman-teman sekelasku
hanya bisa mengikuti latihan sebentar saja. Dengan waktu sesingkat itu,
pembinaku mengusulkan agar latihan PMR bisa berlangsung 2 kali seminggu yaitu
hari Sabtu dan Minggu. Tapi tidak setiap Minggu tentu latihan dikarenakan
pelatig kami yang sering ada kegiatan lain selain mengajar kami. Hal itu tidak
membuat kami sebagai anggota PMR tidak latihan. Sering kami latihan sendiri
tanpa pelatih dan hanya didampingi oleh pembina.
Waktu
demi waktu berlalu dan kami anggota PMR diberi tanggung jawab oleh sekolah
untuk mengikuti lomba PMR Madya se Kabupaten Kebumen. Lomba itu dilaksanakan di
SMP N 1 Karangsambung. Kami semua berlatih sesuai pos masing-masing. Aku
mengikuti lomba travelling. Semua orang pasti mengira bahwa kegiatan travelling
itu outbound. Awalnya aku juga mengira seperti itu. Ternyata tidak semua
kegiatan travelling itu seperti outbond, tetapi mengerjakan soal-soal yang
berkaitan dengan PMR. Pusing..... itu yang aku rasakan saat itu. Soalnya, dalam
waktu yang singkat, aku harus belajar tentang Buku Panduan PMR. Aku mengikuti
lomba bersama temanku, Fadillah. Aku dan temanku membaca buku-buku yang
diberikan oleh pembina kami. Kami membacanya di waktu luang dan sampai tiba
saatnya perlombaan, rasa taku sedikit melintas di dalam benakku. Tetapi aku dan
temanku harus mengerjakan soal-soal itu. Pos demi pos kami lalui. Soalnya
memang agak susah tetatoi kami mengerjakannya dengan yakin.
Setelah
selesai semua, kami beristirahat sambil menunggu hasil perlombaan yang
diumumkan sore itu juga. Cukup lama kami menunggu dan sampai tiba waktunya
pengumuman pemenang lomba itu, tegang, cemas dan khawatir yang aku rasakan.
Memang, menang kalah itu soal biasa. Semua orang pasti menginginkan kemenangan
dan itu juga yang aku inginkan. Tetapi itu semua hanya mimpi karena aku tidak
mendapatkan juara. Perasaan tadi memang ada tapi jadi hilang karena temanku
juara 1. Senang sekali, apalagi kali yang menjadi juara itu aku sendiri.
Kelas
8 aku masih mengikuti kegiatan PMR dan aku tidak ingin berpindah ke kegiatan
ekstra kuikuler lain sampai sekarang aku kelas 9. Lomba mengarang ini membuat
aku ingat kembali waktu dulu pertama masuk menjadi anggota PMR. Banyak
pengalaman yang aku dapatkan selama menjadi anggota PMR Madya. Dan semua itu
akan menjadi pengalaman yang akan aku ceritakan kepada anak-anakku kelak. Aku sangat
bangga dan senang menjadi anggota PMR. Karena dengan menjadi anggota PMR aku
bisa membantu sesama seperti apa yang pelatih ceritakan.
Salam
manis dari penulis.