Oleh : Febri Ika
Mulyani
Berawal dari
rumahku yang berada di pegunungan, yang rawan terhadap tanah longsor dan negara
Indonesia yang merupakan negara rawan bencana, dari itu, aku ingin sekali
menjadi relawan, agar aku dapat menolong dan membantu orang-orang yang
sedang terkena musibah. Mungkin, dengan
aku menjadi relawan, aku dapat membantu orang-orang di daerah sekitarnya bahkan
kemanapun itu daerahnya.
Ketika aku masuk
SMP, tentunya di SMPN 1 Karangsambung, terdapat banyak ekstrakurikuler, tetapi
aku lebih memilih untuk mengikuti ekstra kurikuler PMR. Pertamanya saya memang
ragu, tetapi setelah hari pertama kegiatan aku sudah tidak ragu lagi dan aku
senang. Tidak menyesal mengikuti ekstra PMR.
Hari sebelum aku
resmi menjadi anggota PMR, aku dan teman-teman pada malam hari mengikuti
kegiatan pengukuhan, akupun sangat takut, dalam hati kecil berkata harus siap untuk
menguji mental saya. Setelah kegiatan selesai, hatiku lega dan pada pagi
harinya resmi menjadi anggota PMR. Senang sekali rasanya, bahagiaku dan temanku
yang tadinya pesimis menjalankan kegiatan, sekarang optimis. Apalagi semangatku
untuk menjadi relawan.
Dalam kegiatan
PMR banyak sekali materi yang diajarkan. Materi itu semuanya penting. Materi
itu antara lain siaga bencana, tujuh
prinsip, Tribakti PMR. Pertolongan pertama, donor darah, perawatan keluarga,
dragbar, pembidaian dan masih banyak lagi. Materi ini sangat berguna bagiku
karena selain saya menjadi lebih tahu tentang relawan tetapi juga berguna untuk
kehidupan sehari-hari.
Saya mengikuti
PMR jadi tahu tentang kesukarelaan. Ternyata menjadi relawan itu tidak semudah
yang saya bayangkan. Relawan itu tidak dibayar, harus perlu pengorbanan,
menolong tanpa pamrih dan tanpa menginginkan imbalan. Setelah saya tahu itu,
aku tidak akan pesimis. Jiwa relawanku semakin tumbuh . Semangatku bertambah
tinggi.
Prinsip PMR itu
sangat penting. Tujuh prinsip antara lain kemanusiaan, kesamaan, kenetralan,
kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan. Tiga hal penting dalam PMR
adalah Tribakti PMR yaitu meningkatkan ketrampilan hidup sehat, berkarya dan
berbakti di masyarakat dan mempererat persahabatan nasional dan internasional.
Materi tersebut selalu saya ingat karena dalam jiwa relawan saya materi
tersebut sangat berharga, sampai kapanpun.
Dengan keadaan
negara kita yang rawan bencana, kita harus menjaga dan melestarikan hutan,
hasil bumi dan lain-lain agar kita dapat bersahabat dengan alam. Supaya alam
ini tidak mendatangkan bencana yang berbahaya. Tetapi jika kita merusak alam,
dengan membuang sampah sembarangan, membuang limbah pabrik ke sungai dan
menebang pohon di hutan secara sembarangan, itu malah membuat alam menjadi
musuh kita karena menimbulkan bencana.
Di berbagai
daerah banyak terjadi musibah. Jika akku menjadi relawan ingin sekali aku
membantu orang-orang yang sedang susah. Aku pernah mendonorkan darahku, aku
tidak mau karena aku takut darah. Tetapi aku teringat orang-orang yang sudah
menanti darah untuknya. Lalu saya mau diambil darahnya. Juga dalam PMR sudah
diajarkan tentang donor darah. Menyenangkan sekali. Dengan begitu saya dapat
membantu walau dengan donor darah.
Setelah aku
selesai mengikuti materi PMR dan mengetahui banyak tentang relawan, aku
berjanji berbakti pada negeri Indonesia tercinta ini dan mengamalkan ilmu yang
kumiliki. Membuat orang selalu tersenyum, tidak bimbang akan bencana di bumi
ini. Aku sangat bangga dan tidak menyesal menjadi PMR. Semangatku menjadi
relawan untuk Indonesia. Agar jaya Indonesia negeriku tercinta.