Banyak orang awam menilai, bahwa Relawan PMI identik dengan petugas pertolongan pertama (PP) di konser musik, pengawal gerak jalan atau beragam kegiatan olahraga, seni dan sebagainya yang memerlukan kehadiran sebuah ambulans beserta alat dan petugas di dalamnya.
Pandangan ini tidak salah, tetapi sangat keliru. Realitanya, banyak tugas penting dan berisiko tinggi sampai yang "mempertaruhkan nyawa " bagi kehidupan manusia lain dilakukan oleh para Relawan PMI. Satu diantaranya terjadi pada H. Tutur Priyanto yang akrab disebut Den Tutur, seorang anggota TSR (Tenaga Suka Rela) PMI Kabupaten Bantul saat melakukan tugas evakuasi penduduk dusun Kinahrejo yang berada di sisi terdekat dari puncak Gunung Merapi. Tulisan yang disusun oleh Bapak Bambang Puspo, mantan Sekretaris PMI Cabang Bantul disajikan dengan lengkap beserta kronologi kejadian.
*****
Saat letusan Gunung Merapi
26 Oktober 2010, ia berhasil menyelamatkan puluhan warga Dusun Kinahrejo tetapi
akhirnya gugur dalam usaha penyelamatan warga Kinahrejo untuk
kedua kalinya.
Kronologis
gugurnya Tutur Priyanto :
Pada hari Kamis 21 Oktober 2010,
Gunung Merapi dinyatakan SIAGA Level
III
Tutur
Priyanto relawan PMI Bantul sudah mulai mempersiapkan rekan2nya relawan PMI
Bantul untuk siaga menghadapi “krisis gunung Merapi”. Ia sudah memasang perangkat radio komunikasi mendukung
kesiagaan Posko PMI Kabupaten Sleman.
Ia
sudah assessment kesiapan desa Kinahrejo dalam keadaan SIAGA Level III , juga
berkoordinasi dengan rekan2 markas PMI Kab Sleman dan markas/posko PMI
Kecamatan Pakem.
Pada hari Senin
tanggal 25 Oktober 2010, Gunung Merapi
dinyatakan AWAS Level IV yang harus diikuti dengan pengosongan/evakuasi
masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 khususnya Kinahrejo sebagai Dusun
tertinggi di lereng selatan Gunung
Merapi.
Pada hari Selasa
tanggal 26 Oktober 2010,
hari kedua status AWAS ternyata masyarakat dusun
Kinahrejo termasuk Mbah Marijan belum melakukan
evakuasi/mengungsi.
Pada pukul 15.00 , Tutur Priyanto
bersama Bpk Agus
Wiyarto berangkat dari
Bantul menggunakan mobil minibus APV menuju Kinahrejo untuk membujuk dan
menjemput mbah Marijan agar bersedia mengungsi turun gunung, sedangkan mobil Hardtop SATGANA milik Tutur
Priyanto ditinggal di Markas PMI Kab Bantul untuk digunakan relawan PMI Bantul berangkat
pukul 18.00 dari Bantul. Dalam perjalanan ke Kinahrejo, bertemu dengan Yuniawan Wahyu Nugroho
(Wawan) wartawan VivaNews dan diajak ikut serta satu mobil.
Tutur Priyanto sampai di Kinahrejo tepat bersamaan dengan
meletusnya Gunung Merapi sehingga langsung melaksanakan tugas evakuasi.
Dengan menggunakan minibus APV dan minibus Avanza
milik bapak Asih dimulailah evakuasi warga dengan mengisi penuh 2 mobil
tersebut menuju barak pengungsian Umbulharjo.
Pada pukul 17.02 ternyata gunung Merapi sudah mulai
mengeluarkan awan panas .
Menurut data Vulkanologi BPPTK Yogyakarta :
Pukul 17.02 mulai terjadi awanpanas selama 9 menit
Pukul 17.18 terjadi awanpanas selama 4
menit
Pukul 17.23 terjadi awanpanas selama 5 menit
Pukul 17.30 terjadi awanpanas selama 2 menit
Pukul 17.37 terjadi awanpanas selama 2
menit
Pukul 17.42 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
Pada jam-jam berbahaya tersebut diatas Tutur Priyanto melaksanakan
evakuasi warga dusun Kinahrejo turun gunung menjauh
dari KRB 3 Merapi menuju barak pengungsian Umbulharjo.
Karena
keterbatasan kendaraan dan banyaknya warga termasuk mbah Marijan masih
tertinggal diatas dan harus segera diselamatkan, maka Tutur
Priyanto bersama Wawan wartawan Viva News kembali bergerak keatas untuk
kedua kalinya melaksanakan tugas evakuasi
dusun
Kinahrejo menggunakan minibus APV.
Pada pukul 18.10 Tutur Priyanto mengirimkan pesan “sms”
terakhir kepada rekan2 Satgana PMI Bantul bahwa “Merapi telah meletus” diharap
segera berangkat.
Pada
saat itulah Gunung Merapi meletus dasyat mengeluarkan dentuman keras dan mengeluarkan awan panas langsung membakar
dusun Kinahrejo .
Tutur
Priyanto dan Wawan gugur bersama 26 orang warga Kinahrejo yang ditemukan tewas pada
saat itu dan masih banyak korban yg belum ditemukan dibawah reruntuhan dan
timbunan material Merapi.
Menurut
data Vulkanologi BPPTK Yogyakarta :
Pukul 18.00 - 18.45 terdengar suara gemuruh dari Pos Merapi
Jrakah dan Selo
Pukul 18.10, pukul 18.15, pukul 18.25 terdengar suara dentuman
Pukul 18.16 terjadi awanpanas selama 5 menit
Pukul 18.21 terjadi awanpanas besar selama 33 menit
- Dari pos Pengamatan Gunung Merapi Selo terlihat
nyala api dan kolom asap
membubung
ke atas setinggi 1,5 km dari puncak .
Pukul 18.54 aktivitas
awanpanas mulai mereda.
Demikian
Kronologis gugurnya Tutur Priyanto Relawan PMI Bantul dalam tugas evakuasi Tanggap
Darurat Merapi 2010 menggunakan mobil minibus APV.
Pembuat
kronologis :
Bambang
Puspo TSR PMI Bantul yang memonitor perjalanan Tutur Priyanto menuju Kinahrejo
dan mulai kehilangan kontak pada pukul 18.10 wib.
Profil Kerelawanan
Nama : Tutur
Priyanto
Tempat/tgl lahir : Bantul , 22 Juni 1974
Alamat : Kembaran,
Desa Tamantirto,
Kec Kasihan, Kab Bantul
Pendidikan terakhir :
D3 Ekonomi
Istri : Supriyati
Anak : ---
Organisasi Kepemudaan yang
diikuti :
1. Menwa Mahakarta
2. Komandan Banser NU Kec Kasihan
Bantul
3. Tenaga Sukarela (TSR) PMI Kab
Bantul
Bergabung
di PMI Bantul sejak April 2006 sd gugur.
Pengalaman penugasan di PMI :
1. Siaga Merapi April-Mei 2006.
2. Tanggap Darurat sd Recovery Gempa
Bantul 2006.
3. Recovery Gempa Bantul selaku
Koordinator Klinik Rehabilitasi Medik PMI.
4. Tanggap Darurat Banjir Bengawan
Solo Jateng dan Jatim, Desember 2007.
5. Tanggap Darurat Gempa
Tasikmalaya 7,3 SR di PMI Kabupaten Ciamis Jabar.
6. Tanggap Darurat Gempa Darat 7,0
SR di PMI Kab Kerinci Jambi, Oktober 2009.
7. Respon bencana skala lokal di
Kabupaten Bantul 2006 – 2010.
8. Gugur tgl 26 Oktober 2010 dalam
Operasi Tanggap Darurat Erupsi Merapi 2010,
saat
evakuasi warga di dusun Kinahrejo Sleman.